Polandia, negara yang berbatasan langsung dengan Jerman ini terkenal dengan sejarahnya. Terutama pada masa perang dunia ke-2, di mana Aushwitz, camp konsentrasi NAZI Jerman terbesar, hanya berjarak beberapa kilometer dari kota terbesar kedua di Polandia, yaitu Krakow. Sebagai penyuka sejarah, waktu SMA saya pernah membaca mengenai camp konsentrasi tersebut. Karena dari SMA saya juga sudah bertekad kuliah di Jerman, saya yang penasaran dengan camp ini memutuskan suatu hari nanti dapat berkunjung ke sana. Singkat cerita saya diterima kuliah di Jerman, tepatnya di kota Munich. Ternyata di pinggiran kota Munich juga ada salah satu camp konsentrasi terbesar, yaitu camp konsentrasi Dachau. Saya yang penasaran mencoba mengunjunginya. Suasana di camp konsentrasi Dachau benar-benar seram dan membuat perasaan tidak nyaman, sehingga saya memutuskan nanti tidak perlu lagi ke camp Aushwitz. Lagipula penjelasan mengenai Holocaust juga sudah lengkap di Dachau dan museum NS di Munich.
Walaupun begitu, karena Polandia berbatasan langsung dengan Jerman, saya ingin sekali mengunjunginya. Selain itu, biaya hidup dan traveling di Polandia benar-benar sangat murah dibandingkan Jerman. Sebagai contoh, biaya sewa apartemen di Polandia bisa 1/3 dari Jerman. Harga makanan pun sangat murah jika dikonversi ke Euro. Walaupun euro zone, Polandia memang menggunakan mata uangnya sendiri, Polish złoty (PLN). Tergabung dalam Uni Eropa sangat menguntungkan bagi orang Polandia, karena banyak orang Polandia bekerja di Jerman yang merupakan negara industri dan menghabiskan uang di Polandia yang lebih murah.
Setelah melihat peta, saya memutuskan ke kota Krakow, kota terbesar kedua di Polandia yang relatif lebih dekat dari Munich dibandingkan Warsawa. Saya turun di terminal bus Krakow Glowny yang terhubung dengan stasiun kereta Krakow Glowny.

Krakow Glowny

Jalan keluar dari terminal bus Krakow Glowny
Keluar dari Krakow Glowny, langsung melihat mall Krakow yang besar, yaitu Galeria Krakowska. Sebenarnya mall ini juga terhubung dengan Krakow Glowny. Saya jadi penasaran mall di Polandia kayak apa, karena Mall di Munich relatif kecil dibanding mall-mall di Jakarta. Saya memutuskan akan ke sana ketika mau pulang karena akan menggunakan bus lagi yang terminalnya terhubung dengan mall ini.

Galeria Krakowska
Terus berjalan saya melihat ada hotel bernama Hotel Polonia. Jadi inget bandara Polonia Medan. 😀 Di sepanjang jalan banyak toko yang menjual bunga-bunga dan hiasan bunga. Saat itu memang sedang musim semi.

Hotel Polonia

bunga-bunga cantik di flower shop
Tujuan pertama saya di kota Krakow adalah ke Cloth Hall. Baik di dalam maupun di luar Cloth hall banyak stand-stand yang menjual makanan, tas, bunga, baju, dan pernak-pernik lainnya. Di sekitarnya pun banyak terdapat Restoran. Masih area Cloth Hall, terdapat gereja besar bernama St. Mary’s Basilica.


St. Mary’s Basilica

pasar di dalam The Cloth Hall

stand-stand penjual bunga di Cloth Hall
Tidak jauh dari the Cloth Hall, ada Apotek, yang dalam bahasa Polandia disebut Apteka. FYI, sebagai seorang apoteker, sangat menarik mengetahui berbagai nama Apotek. Seperti di Indonesia disebut Apotek, di Jerman Apotheke, di Inggri Chemist, di Amerika Pharmacy, di Italia disebut Farmacia, di Perancis disebut Pharmacie. Penyebutan apotek sendiri di Indonesia dipengaruhi oleh bahasa Belanda, yaitu Apotheek.

bahasa Polandia Apotek yaitu Apteka
Dari Apteka, saya menuju kastil terkenal di Krakow, yaitu Wawel Royal Castle. Khas kastil-kastil di Eropa, Wawel Royal Castle terletak di area perbukitan, sehingga untuk sampai ke sana harus berjalan menanjak. Kastil ini dibangun pada abad ke-14 oleh raja Polandia Casimir II. Konon kastel ini merupakan situs warisan pertama dunia yang diakui UNESCO.

menuju Wawel Royal Castle
Dari atas Wawel Royal Castle, kita bisa melihat pemandangan sungai Vistula dan kota Krakow. Selain bangunan kastil tempat tinggal raja, di Eropa biasanya di kompleks kastil juga terdapat bangunan gereja besar. Sama seperti kompleks istana sultan yang biasanya terdapat masjid besar.

pemandangan sungai Vistula dari atas Wawel Royal Castle

Wawel Royal Castle
Ketika perang dunia kedua, Polandia terutama orang Yahudi sangat merasakan dampak pendudukan NAZI Jerman, salah satunya kota Krakow yang juga dekat dengan kamp konsentrasi Auschwitz. Di kota ini terdapat kawasan Yahudi bersejarah. Karena penasaran, saya pun mencoba mendatanginya.

kawasan orang Yahudi di Krakow

kawasan orang Yahudi di Krakow

Sinagog tua di Krakow
Setelah mengelilingi kawasan Yahudi, waktunya saya untuk jama’ sholat Dzuhur dan Asr. Saya pun mencari mushola atau masjid terdekat di pusat kota. Ternyata ada mushola kecil. Namun posisinya cukup jauh berjalan dari pusat kota. Saya yang memang biasa berjalan kalau traveling (pernah rekor sehari 40 km hehe), memutuskan untuk berjalan. Mushola ini disewa dalam sebuah gedung. Letaknya di basement. Ketika ke sana sedang ada kajian komunitas muslim, terutama komunitas muslim Tatar. Pengurus mushola ini sedang berusaha mengumpulkan uang untuk membangun masjid atau tempat ibada yang lebih layak. Aamiin. Semoga saja bisa segera terwujud. ^^

Masjid/Mushola kecil di Krakow

Masjid/Mushola kecil di Krakow
Setelah sholat, saya duduk-duduk di taman minum kopi, kemudian menuju terminal bis Krakow Glowny. Karena masih ada waktu beberapa jam, saya mampir ke mall Galeria Krakowska. Mallnya lebih besar daripada mall-mall di Munich. Dan harga barang-barangnya juga lebih murah dibandingkan barang sejenis di Munich.

Galeria Krakowska
Leave a Reply