Sunset di Kamakura dan Kerlap Kerlip Enoshima

posted in: Indonesia, Jepang, Traveling | 0

Seminggu setelah pergi ke Kawagoe, teman Jepang kembali mengajak saya berkunjung ke daerah bersejarah di sekitar Kanto. Kali ini ke Kamakura, sebuah kota pantai yang pada abad ke-12 menjadi pusat kekuasaan Jepang oleh keshogunan Minamoto. Sebagai penyuka sejarah, memiliki teman perjalanan yang sama-sama suka sejarah sangatlah menyenangkan. Tentu saja tawaran ini tidak saya lewatkan. ^^

Kamakura letaknya tidak begitu jauh dari Tokyo, di perfektur Kanagawa, hanya sekitar 1 jam naik kereta dari Tokyo. Yang saya sukai dari Jepang adalah, semua tempat terhubung dengan baik oleh kereta, jadi ke mana pun terasa nyaman dan tidak perlu khawatir akan kemacetan jika dibandingkan naik bus atau mobil pribadi. Sesampainya di Kamakura, saya melihat terdapat banyak snack nugget seafood di Kamakura. Waaah, saya suka banget sama aneka olahan seafood. :9 Saya bisa hidup hanya dengan seafood, hehehe.

Pertama-tama, kami menuju Hachimangu Shrine yang merupakan kuil Shinto paling utama di Kamakura. Kompleks kuil ini sangatlah luas, terdiri dari bangunan utama kuil yang harus menaiki tangga cukup tinggi sampai ke atas. Dan beberapa bangunan kecil di bawahnya, serta terdapat 2 kolam ikan, yang masing-masing mewakili klan  Minamoto dan  klan Taira, klan-klan penguasa Kamakura.

Bangunan utama Hachimangu Shrine Kamakura

Bangunan utama Hachimangu Shrine

Pemandangan dari Hachimangu Shrine Kamakura

Pemandangan dari Hachimangu Shrine 

Setelah berkeliling Hachimangu shrine yang luas, kami yang kelaparan memutuskan mencari restoran yang menyediakan menu halal di sekitar. Pilihan kami pun tertuju pada restoran Kajiya. Sebenarnya ini bukan restoran halal (100% hanya menyediakan menu halal), tetapi menyediakan menu halal untuk muslim dengan buku menu yang berbeda.

menu halal restoran kajiya kamakura

menu halal restoran kajiya kamakura

Menu Halal Restoran Kajiya

menu halal restoran kajiya kamakura

Nasi Tuna yang segar dan empuk banget :9

restoran halal kajiya kamakura

Tampak depan Restoran Kajiya

Setelah makan di restoran Kajiya yang seafoodnya super segar :9, kami menuju maskot Kamakura, yaitu Kamakura Daibutsu, yang merupakan patung Budha paling tinggi kedua di Jepang. Patung Budha paling tinggi di Jepang terdapat di Nara.

Kamakura Daibutsu

Kamakura Daibutsu

Amida Budha

Amida Budha

Setelah dari Kamakura Daibutsu, kami menju Kuil Zeniarai Benten, yang merupakan salah satu kuil Shinto paling populer di Kamakura, tempat orang Jepang mencuci uang yang menurut mereka jumlah uangnya akan bertambah dua kali lipat jika mencuci di sini. Untuk menuju ke sini, kami harus melalui jalan yang sangat menanjak, karena letaknya yang berada di bukit.

Zeniarai Benten Shrine

Zeniarai Benten Shrine

Zeniarai Benten Shrine

Tempat orang Jepang mencuci uang

Turun dari Zeniarai Benten, kami menaiki kereta Kamakura, berhenti di stasiun Hase untuk menuju Hasedera (Hase temple). Sebuah kuil Budha yang berada di bukit yang tinggi, sehingga dapat melihat pemandangan pantai Kamakura dari halaman kuil ini. Kamakura merupakan kota pantai yang dikelilingi perbukitan, menjadikannya kota yang sempurna sebagai pusat kekuasaan Jepang di abad ke-13.

Pemandangan pantai Kamakura dari Hasedera

Pemandangan pantai Kamakura dari Hase temple

Hasedera (Hase Temple)

Hasedera (Hase Temple)

Karena saya suka sekali Komorebi (cahaya matahari yang menembus celah-celah pepohonan), teman saya mengajak saya ke Hokokuji Temple di mana terdapat pohon-pohon besar dan deretan bambu untuk melihat Komorebi di sore hari.^^

Komorebi di Hokokuji Temple

Komorebi di Hokokuji Temple

Komorebi di Hokokuji Temple

Komorebi di Hokokuji Temple

Setelah puas melihat Komorebi, kami menuju pantai Kamakura. Karena sebentar lagi senja, tentu kami tidak melewatkan untuk melihat sunset. Dan benar, sunsetnya cantik sekali. Masya Allah. Mungkin sunset tercantik yang pernah saya lihat sejauh ini. Langitnya cerah, dan sinar matahari yang berwarna keemasan. Perfect. <3 Kalau lihat sunset, entah kenapa jadi semangat memikirkan impian dan masa depan. Terima kasih sudah membawa saya melihat sunset yang indah ini.^^

Sunset di Pantai Kamakura

Sunset di Pantai Kamakura

Dari Kamakura, kami menuju Enoshima menggunakan kereta lokal Enoden. Enoshima adalah sebuah pulau kecil yang terhubung dengan Kamakura melalui jembatan. Kami menuju Samuel Cocking Garden, taman yang didirikan oleh Samuel Cocking, seorang pedagang dari Inggris abad ke-19 yang membeli sebagian Enoshima. Di sini juga terdapat tower observasi untuk melihat Enoshima dan Kamakura dari ketinggian. Ketika tiba, saya benar-benar takjub, karena di taman ini banyak lampu-lampu dan lilin-lilin yang indah sekali. Benar-benar sangat cantik.^^

enoshima light

Cairan kimia warna-warni yang diterangi lampu

Tower observasi enoshima

Tower observasi yang dikelilingi lilin-lilin

lilin enoshima

lilin enoshima

Ribuan lilin-lilin
Pemandangan Enoshima dan Kamakura dari Samuel Cocking Garden

Pemandangan Enoshima dan Kamakura dari Samuel Cocking Garden

Perjalanan kali ini sangat menyenangkan dan berkesan. Terima kasih sudah membawa saya ke tempat-tempat yang indah ini.^^ Semoga bisa berkesempatan mengunjungi tempat-tempat indah lainnya. Ayo berusaha! \(^o^)/

Next : Hitachi Seaside Park

Previous : Ninja di Odawara dan Pantai di Atami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *