Jika biasanya tren lulus SMA lanjut kuliah S1 di luar negeri itu ke Singapura, ga ada salahnya kamu coba apply S1 ke Korea. Alhamdulillah beberapa bulan yang lalu saya berkesempatan mencicipi kuliah di KAIST Korea Selatan selama satu semester. Dan ternyata di kampus ini ada beberapa mahasiswa S1 yang berasal dari Indonesia. Awalnya agak surprised juga, soalnya saya kira yang dari Indonesia cuma S2 dan S3. Untuk kuliah S1 di KAIST, kamu tidak mesti mendaftar beasiswa pemerintah Korea, karena kuliah di KAIST gratis, bahkan tiap bulannya kamu mendapat uang saku dari kampus. Jika kamu merasa uang bulanan dari KAIST kurang, banyak tawaran part time job yang bisa kamu coba selama kuliah di KAIST.
Dari segi biaya hidup, Korea Selatan tidak begitu jauh dibandingkan dengan di Indonesia. Biaya untuk sekali makan yang standar rentangnya sekitar 20-50 ribu. Tapi buat saya pribadi, porsi makan di Korea cukup besar, 1 porsi bisa dimakan untuk 2 kali. Apalagi jika kita masak, kita bisa jauh lebih menghemat dibandingkan dengan makan di luar. Lebih enak lagi jika kita punya teman untuk masak dan saling berbagi. Karena rata-rata dormitory KAIST ga pake dapur, untuk masak kita harus ke International Kitchen di gedung W7. Jika dorm kamu cukup jauh dari W7, masak cukup menguras waktu juga. Jadi sekali masak lebih baik dalam jumlah yang banyak sehingga bisa disimpan, paling tidak bisa dimakan untuk dua hari. Karena kalau tiap waktu makan kita masak, bisa repot juga, hehe.
Untuk tempat tinggal, apalagi yang belum nikah, biasanya anak KAIST tinggal di dormitory yang disediakan kampus, karena prosesnya tidak seribet jika kamu menyewa apartemen di luar kampus, dan tentunya biaya yang dikeluarkan juga lebih murah di dormitory. Saya sendiri waktu kuliah di KAIST memesan dorm yang paling murah untuk wanita, yaitu di Munji Campus, kampus yang berada di luar kampus utama KAIST. Walaupun murah, sebenarnya fasilitasnya lebih enak dibanding beberapa dormitory di dalam kampus KAIST yang harganya lebih mahal. Di Munji Dormitory, kamu bisa masak karena setiap 2 lantai ada dapur, udah gitu di kamar kita ada kamar mandi dalam, satu kamar cuma berdua, dan kamarnya juga luas. Tapi ga enaknya, karena letaknya yang di luar kampus, kalau kamu lagi perlu cepat ke kampus utama KAIST, kamu ga bisa buru-buru, kamu harus menunggu shuttle bus KAIST. Kalau engga naik bis umum yang memakan ongkos dan jadinya makin lama karena rutenya muter. Adapun untuk ke kampus utama KAIST, pihak kampus menyediakan shuttel bus KAIST yang datang setiap 30 menit atau setiap 1 jam, kalau lagi rush hours biasanya tiap 30 menit. Lama perjalanan dari Munji Campus ke kampus utama KAIST sekitar 10 menit.
Karena tugas-tugasnya banyak, menurut saya perkuliahan di KAIST cukup berat. Belum tau juga sih jurusan lain, hehe (saya di Departemen Biological Science). Dan yang bikin berat itu saingannya, karena KAIST adalah salah satu kampus terbaik di Korea Selatan, tentunya di kampus ini isinya orang-orang Korea Selatan yang terbaik juga, yang semangat belajar dan daya juangnya tinggi. Setiap hari perpustakaan Undergraduate buka 24 jam, sedangkan untuk perpustakaan pusat, buka sampai jam 12 malam. Kalau lagi pekan ujian atau pekan menjelang ujian, perpustakaan-perpustakaan di KAIST penuh (pernah saya gak dapet bangku). Di perpustakaan Undergraduate banyak mahasiswa yang menginap. Sedangkan di perpustakaan pusat, bahkan sampai perpustakaan mau tutup jam 12 malam masih banyak orang. Saya dengar dari mahasiswa KAIST yang orang Korea, untuk diterima di KAIST butuh perjuangan ekstra semenjak SMA, teman saya ini bahkan les sana-sini demi cita-citanya untuk kuliah di KAIST. Karena lulusan KAIST terkenal mudah mencari pekerjaan dan dijadikan prioritas oleh perusahaan-perusahaan, banyak pelajar-pelajar SMA di Korea Selatan ingin kuliah di KAIST.
Walaupun persaingannya sangat strict, gak semua anak-anak di KAIST itu merhatiin bener-bener dosennya ketika sedang kuliah. Ada juga yang tidur atau main hape ketika dosennya sedang menerangkan. Tapi lucunya, ketika hasil ujian diumumkan, orang-orang yang tidur dan main hape itu malah nilainya pada bagus. Mungkin di luar kuliah belajar ekstra banget kali yah 😄, atau emang jenius. Oh iya, yang jadi catatan, walaupun ada beberapa yang ga merhatiin dosen, mereka ga pernah ngeganggu orang lain dengan mengobrol di kelas, suasana kelasnya jadi kondusif untuk belajar.
Soal ujian di KAIST biasanya essay, dan jawabannya benar-benar buku banget, terkadang menurut saya slide kuliah tidak begitu membantu. Jadi kalau kuliah di KAIST harus sering-sering baca textbook. Terkait soal yang essay, pernah suatu ketika saya udah butek dengan ujiannya, lalu saya memutuskan untuk mengumpulkan lembar jawaban lebih cepat (sangat cepat malah) dari sisa waktu yang diberikan. Ketika saya sudah mengumpulkan, saya lihat orang di depan saya menjawab dengan penuh ambisi. Kenapa? Karena satu halaman polio itu penuh semua tidak ada space sama sekali. Biasanya kalau pake polio, at least space paling atas dan paling bawah biasanya dikosongin. Belum lagi kegilaan mereka yang gak henti-hentinya meminta tambahan polio buat jawaban, seolah seisi buku akan ditulis semua. Padahal saya pribadi 2 lembar kertas polio saja udah cukup, malah masih banyak space. 😛 Karena itu saya sempet tertekan juga ketika keluar ruangan, saya takut banget dapet nilai D, apalagi F. Malu-maluin kan, apalagi saya anak exchange yang notabenenya bawa nama kampus. Tapi ternyata pas nilai keluar, nilainya bener-bener dari langit, ga seperti yang saya bayangin.
Menurut saya perkuliahan selama di KAIST sangat seru dan menambah wawasan. Walaupun begitu selama kuliah di KAIST saya lebih seneng sama dosen-dosen asing, karena ngajarnya lebih seru. Biasanya kalau dosen-dosen dari Eropa atau Amerika kalau ngajar ga yang ngomong terus, tapi ada diskusinya, dan suka tiba-tiba nunjuk kita buat jawab. Karena itu adrenalin jadi meningkat dan ga ngantuk. Sedangkan dosen-dosen native Korea di kelas yang saya ikuti (saya ga tau di luar kelas yang saya ikuti), menurut saya agak monoton karena ngomong terus dan cenderung bikin ngantuk, hehe. Selain itu bahasa Inggrisnya seringkali beraksen Korea sehingga tidak begitu jelas terdengar di telinga saya. Yah, tergantung orangnya juga sih lebih seneng gaya ngajar model apa. Saya pribadi memang lebih senang dengan gaya ngajar orang Eropa atau Amerika yang biasa berdiskusi dan mengemukakan pendapat. Mayoritas perkuliahan di KAIST memang menggunkan bahasa Inggris, jadi enaknya kita tidak mesti lancar bahasa Korea dulu untuk kuliah di KAIST.
Terkait mahasiswa di KAIST, karena kampus ini kampus teknik, jumlah mahasiswinya dikit banget, dari biasanya sekitar 1000 freshman tiap tahunnya (untuk S1), mahasiswinya hanya sekitar 10%. Ada satu kelas bahkan di mana saya ceweknya cuma sendiri. Sedangkan ketika saya di farmasi ITB malah sebaliknya, cowoknya yang dikit. Biologi di ITB pun biasanya banyakan ceweknya, tapi kalau di KAIST lebih banyak cowoknya. Walaupun tetep sih konsentrasi mahasiswi di KAIST banyaknya di departemen Biological Science.
Liburan kuliah di KAIST biasanya cukup panjang. Perkuliahan murni sebenarnya hanya 3,5 bulan setiap semesternya. Walaupun begitu, perkuliahan yang sangat singkat itu benar-benar padat. Belom lagi ditambah dengan tugas-tugas yang cukup banyak. Walaupun perkuliahan di KAIST cukup hectic dan berat, Alhamdulillah saya belum pernah dengar ada mahasiswa S1 asal Indonesia yang DO dari KAIST. 🙂
KAIST in Winter
Next : Makanan Khas Korea Selatan
Previous : Ke Luar Negeri Gratis untuk Pelajar SMA
Lili Waty
gimana cara dapatin beasiswanya ya? saya juga baru lulus SMA
nisarahman
Hi Lily,
jika diterima di KAIST, pasti akan mendapat beasiswa yang besarnya sekitar 350.000 won sebulan dan kuliah gratis.. Coba dibuka website pendaftarannya 🙂
dhees
kak, mau nanya, itu 350k cukup ga ya sebulan?
selly
kak, bagaimana kalau kita tidak fasih dalam berbahasa inggris ya?
Nilai saya lumayan bagus, tapi untuk bagian bahasa saya agak kurang.
thx
nisarahman
Hi Selly, jika bahasa Inggris tidak bagus jangan patah semangat, terus belajar supaya lebih baik lagi, dan coba saja daftar, siapa tau rezeki kita 🙂
nisarahman
Hi Selly,
jika nilah sudah bagus dan bahasa kurang, berarti bobot belajar bahasanya lebih diperbanyak, sering2 latihan sama temen atau siapapun yg bisa membantu, bisa juga lewat sosial media dan youtube 🙂
Nurrizka Widhi A (@NurrizkaWA)
Aku gatau kenapa minat banget pengen kuliah di luar negri. Aku mahasiswa baru untuk tahun 2015/2016 jurusan sastra jepang. Kira kira tips nya gimana ya kak bisa gak aku kaya kaka bisa ke KAIST ? mohon bantuannya kak
nisarahman
Kalo KAIST kampusnya khusus untuk sains, teknik dan bisnis Mbak.. Dan untuk student exchangenya sendiri, di Indonesia baru ITB yang ada kerjasama dengan KAIST, mungkin bisa dicoba kampus lainnya di Korea Mbak.. Googling ajaa summer school dan student exchange Korea, cari yg programnya cocok dengan bidang yg mbak dalami 🙂
Bae Suzy
mau nanya dong. biar bahasa inggrisnya cepet lancar gimana? nilai udah lumayan bagus cuman kadang penyusunan kalimatnya masih suka kagok gitu. trs tes biar dapet beasiswa tesnya apa aja ya kak? trims
nisarahman
Caranya dengan banyak latihan Mbak, cari partner yg mau diajak ngomong bahasa Inggris, kalo udah ngomong bahsa Inggris lupakan grammar, biar kita ga stuck, kuncinya dalam bahasa itu yg penting org ngerti maksud kita.. hehe orang luar juga kalo udah ngomong suka ga pake grammar
angelina
mba bisa tolong diinfokan nama web pendaftaran KAIST?mba di KAIST ad fakultas atau jurusan apa aja?
nisarahman
Ini mbak linknya http://www.kaist.edu/html/en/admission/admission_0201.html
Bisa dibuka di linknya 🙂
Cowna (@putrisfina)
misi mba…kalau boleh tau…kaka2 yang masuk s1 di kaist cerita gak gimana mereka bisa keterima? apa kah UN mereka bagus atau emang pure rapot SMA?? hehe tertarik nih
Cowna (@putrisfina)
misi mbaa, mau nanya dong yang kakak2 s1 kaist yang dari indo pernah cerita gak mereka masuk nya gimana? apakah UN mereka bagus atau emang pure rapot mba? thanks ya mba hehe
nisarahman
Setau saya mereka apply pake rapot, tapi coba dicheck lagi di web kaist dibagian admissionnya 🙂
nisarahman
aku nanya ke temenku yg S1 di KAIST mereka pake UN, rapot dan SAT 🙂
Cowna (@putrisfina)
Misi mba~ mau nanya, kakak2 di KAIST yg s1 yang dari Indo apply nya pake UN atau SAT ya? aku nanya kaist waktu itu pake UN bisa tapi mereka nge recommend SAT?
nisarahman
aku nanya ke temenku yg S1 di KAIST mereka pake UN, rapot dan SAT 🙂
yaku rie
Misi mba mau nanyaaa, tau gak mba waktu itu kakak2 s1 yang dr Indo mereka apply nya pake UN atau pake SAT? aku nanya kaist katanya boleh pake UN tapi mereka nge recommend SAT? hehe trims sebelumnya
nisarahman
aku nanya ke temenku yg S1 di KAIST mereka pake UN, rapot dan SAT 🙂
Jojon
ada kok mba yg do. 1 phd gagal, 2 master do krn konflik dgn profesornya
Ajie Pangestu
gimana ya cara mendaftar ke KAIST ? masih bingung nih, terus persyaratannya..
khusus buat tahun ajaran 2016
nisarahman
Halo Mas Ajie, untuk pendaftaran ke KAIST silahkan dibuka website KAIST dan masuk ke bagian admissionnya 🙂
Ted
Apakah nilai rapor dan UN berpengaruh besar untuk masuk di KAIST? bagaimana jika nilai rapor tidak bagus apakah masih berkesempatan untuk diberikan peluang melakukan test ? thankyou
nisarahman
Hai Ted, maaf saya kurang tau untuk proses seleksi S1 dari awal, krn saya cuma exchange 1 semester di KAIST..
Tapi kalo menurut saya coba daftar dulu ke KAIST, atau lewat beasiswa pemerintah korea KGSP..atau bisa ditanyakan via email ke bagian international relationnya KAIST..
dkakunsi
Salam mba, untuk masuk ke KAIST apakah harus tau bahasa Korea dulu (punya sertifikat)? Atau bisa hanya dengan sertifikat bahasa inggris? Thanx.
nisarahman
Salam juga,
untuk ke KAIST ga mesti bisa bahasa Korea, karena mayoritas kuliahnya dalam bahasa Inggris, nanti pas kuliah kita tinggal milih kuliah-kuliah yang dalam bahasa Inggris ajaa, jd kalo mau daftar cukup pake sertifikat bahasa Inggris semisal TOEFL atau IELTS
Ramdha Mawaddha
hai kak Nisa, boleh minta kontaknya atau emailnya kak. saya mau tanya tanya agak banyak. terima kasih kak
nisarahman
Hai Ramdha 🙂
nanyanya via blog ini aja yaa, insya Allah saya jawab semua pertanyaannya^^
sarah
Kak mau tanya dong, sekarag kan aku lagi kuliah di polban jurusan bahasa inggris , tapi belajar juga tentang bisnisnya. tahun ini aku lulus, aku pengen banget tahun depan kuliah di korea, kalau aku pengen daftar di jurusan bisnisnya bisa kan ? kira kira untuk s1 itu disana berapa tahun ya? makasih
looking forward to your replay kak, Thank you
nisarahman
Untuk kuliah S1 di Korea sama seperti di Indonesia, 4 tahun 🙂
Elfira
maaf saya mau tanya, di Kaist apa ada program doktor (S3) jurusan biokimia? Terima kasih
elfira jumrah
Maaf mbak, saya mau tanya di Kaist ada jurusan biokimia untuk program doktoral (S3)?
sangat butuh informasinya.
Terima kasih
nisarahman
maaf mbak saya kurang tau, tapi untuk departemen kimia ada di kaist, untuk lebih lengkapnya bisa ditanyakan ke bagian admission kaist 🙂
http://admission.kaist.ac.kr/international/
nisarahman
kalo dari yang saya tau untuk kuliah S2 dan S3 di KAIST pertama2 menghubungi profesor di lab yang kita tertarik, terus kita tanya syarat-syarat bisa diterima di labnya.. untuk beasiswa biasanya di KAIST diberika oleh profesor di lab yang bersangkutan, tapi biasanya tiap lab beda-beda, ada yg nominalnya ga cukup untuk sehari-hari ada yg lebih dari cukup, jadi coba ditanyakan ke profesornya terkait beasiswa, atau kalo mau terjamin bisa daftar lpdp ke KAIST 🙂
nisarahman
untuk lebih lengkapnya coba buka web ini
http://admission.kaist.ac.kr/international
anggunbw
hai ka nisa perkenalkan saya anggun dr upi tertarik mengambil master di Kaist , mau tanya boleh untuk master bussines disana recomended ga ? thanks
annisayusrial
hai anggun,
master businessnya recommended kok, daftar ajaa 😀
setia damayanti
Halooo mba, saya Setia Damayanti dr upi. saya ingin mengambil master kimia disana recomended gak? makasih:)
annisayusrial
Haloo Setia,
KAIST universitas terbaik di Korea untuk belajar sains dan teknik, jadi recommended 🙂
Yuliana
kak,misi mau nanya..
Kakak kan islam,.terus kalo wakyunya sholat gimana?
apa ada waktunya sendiri?
annisayusrial
halo yuliana,
kalo waktu shalat flexible banget, biasanya antar jadwal kuliah ada break sekitar 15 menit, itu bisa kita manfaatin untuk shalat, bisa shalat di mushola, asrama, atau di gedung kuliah, cari aja tempat yg sepi 🙂
Fitria
halo kak. mau tanya untuk beasiswa ini apakah hanya untuk lulusan SMA? untuk lulusan D3 apakah bisa atau tidak? saya lihat di web salah satu dokumen yang dibutuhkan yaitu nilai UN. nah jika untuk lulusan D3 apakah harus melampirkan nilai UN? karena jujur nilai UN saya kurang bagus namun alhamdulillah untuk kuliah sekarang ipk saya lumayan hehe mohon dijawab kak terima kasih
annisayusrial
halo fitria,
kalo untuk D3 saya kurang tau, mungkin kamu bisa ektensi ke S1 baru ketika lulus S1 apply S2 di kaist.
Setauku di kaist itu programnya untuk pendaftaran S1, S2, S3, post-doc, atau research, tapi coba buka websitenya atau contact pihak informasi di kaist 🙂
infonya bisa buka di sini http://admission.kaist.ac.kr/international/
fitriadhona
Assalamualaikum kak, saya fitria. Salam kenal ya kak hehe oh iya kak saya mau tanya kalo di KAIST beasiswa s1 nya hanya untuk yg sudah lulus SMA saja? Kalo untuk yg lulus D3 apa bisa kak? Terima kasih yaa^^
annisayusrial
Wa’alaikumsalam.wr.wb
halo fitria,
kalo untuk D3 saya kurang tau, mungkin kamu bisa ektensi ke S1 baru ketika lulus S1 apply S2 di kaist.
Setauku di kaist itu programnya untuk pendaftaran S1, S2, S3, post-doc, atau research, tapi coba buka websitenya atau contact pihak informasi di kaist 🙂
infonya bisa buka di sini http://admission.kaist.ac.kr/international/
Nana
Bantu jawab yaa, kebetulan saat ini saya lagi ambil Master di KAIST.
Kalo beasiswa KAIST, setiap mahasiswa internasional yang apply dan dinyatakan lulus, sudah otomatis dapat KAIST Scholarship. dalam kasus saya, saya tidak menghubungi profesor manapun hanya mengikuti prosedur dan persyaratan yang ada di International Admission di link ini http://admission.kaist.ac.kr/international/ . Setelah saya dinyatakan lulus, profesor yang menghubungi saya dan menyatakan diri bahwa beliaulah advisor selama saya kuliah. Untuk besaran angka beasiswa biasanya tergantung profesor. kalo dari KAIST Scholarship hanya memberikan stipend 300,000 KRW per bulan. profesor akan memberikan tambahan stipend, sesuai standard yang telah beliau tentukan.
Semoga membantu.
annisayusrial
Haloo mbak nana, salam kenal 🙂
terima kasih sudah membantu memberikan informasi, semangat kuliahnya 🙂 sukses terus buat program kaist-ina^^ kangen.. hehe
Nay Alhumaira
kak, punya email atau apa gitu biar aku bisa hubungi kakak? biar bisa sharing gitu, insyaa allah aku pengen masuk kesana:)
annisayusrial
haloo nay, kita contact2an di blog ini ajaa yaa, biar kalo ada yg pertanyaannya sama juga bisa baca^^
Nay Alhumaira
biaya hidup disana kira kira 2019 mahal enggak ya kak? 😀
annisayusrial
waaah, saya ga bisa prediksiin harga, haha
tapi kalo dulu saya tinggal di sana, biaya hidupnya kurang lebih 1,5-2 kali biaya hidup di Indonesia 🙂
Rahmadila
assalamualaikum kak..
kak aku mau nanya nih.. kan tahun ini aku kan lulus sma , terus rencana mau ambil FKIP Biologi, kira” nnti kedepannya bisa gak ambil s2 ny di KAIST ??
makasiiihh
annisayusrial
Wa’alaikumsalam.wr.wb
Hai Rahmadila, kalo biologi bisa benget kok, ada jurusan biological science,bioengineering, yang terkait biologi 🙂
annisayusrial
Mungkin bisa bioengineering? Saran saya buka websitenya dan liat jurusan2 dan penelitian profesornya di bidang apa 🙂
Chantika
Untuk daftar S1 cuman submit UN, Nilai Rapor, SAT ya kak? Atau ada tes nya? Dan apakah ada persyaratannya kalo mau gratis biaya kuliah S1 dan dapet biaya bulanan dari KAIST? Atau semua mahasiswa yang lulus pasti akan diberikan fasilitas seperti itu? Makasih kak
annisayusrial
Haloo untuk persyaratan pendaftaran S1 bisa buka di sini:
http://admission.kaist.ac.kr/international/wp-content/uploads/2016/07/2017-ADMISSION-GUIDE-FOR-INTERNATIONAL-UNDERGRADUATE-STUDENTS.pdf
Semua mahasiswa yang kuliah di KAIST gratis, dan buat undergraduate semuanya dikasih uang bulanan 🙂
Maharatu Qori
Hai ka aku mau nanya nih,rencananya abis lulus sma mau ngelanjutin kuliah pilih jurusan farmasi pengennya sih bisa dapet beasiswa di kaist tapi masih ragu soalnya dalam bidang matematika aku kurang hehe apa masih bisa ada peluang untuk dapat beasiswa kalau untuk jurusan kesehatan terutama farmasi?makasih ka
annisayusrial
Haloo Qori,
Di KAIST itu ga ada jurusan farmasi atau jurusan kesehatan lainnya, hehe. Paling mendekati jurusan biological science. Di KAIST jurusan-jurusannya cuma ada science, teknik, dan bisnis. Untuk info lebih jelasnya dibuka dulu website KAIST-nya 😀
Chi
Halo kak Annisa,
Di KAIST untuk beasiswa KGSP itu apakah menerima lulusan S1 tetapi saya rencananya tidak akan mengambil S2 untuk jurusan sebelumnya tapi mengambil jurusan lain yang berbeda (jurusan S1)?
Terima kasih.
annisayusrial
Halooo 🙂
Setau saya beasiswa KGSP itu bisa S1, S2, dan S3. Waktu di KAIST temen saya ada yang dapet beasiswa S2 KGSP. Saya sendiri belum nemuin yang beasiswa KGSP S1 di KAIST, tapi kayaknya bisa-bisa aja, coba dibuka website KGSP-nya.. Di KAIST sendiri kuliahnya gratis dan S1 semuanya dapet uang bulanan dari kampus..
Julistya
Halo kak Annisa,
Saya berkeinginan untuk lanjut S2 di KAIST program Environmental and Energy Technology. Saya mau tanya, kalau kuliah di KAIST untuk tempat tinggalnya mending milih dorm atau apart ya? Terimakasih
annisayusrial
Haloo Julistya
Mahasiswa KAIST biasanya tinggal di dorm, dan sewa dorm lebih murah daripada apartment. Kecuali yang udah berkeluarga, biasanya baru apartment, soalnya dorm buat yg udah berkeluarga agak susah dapetnya. Dan lebih enak di dorm juga karena deket kampus. Kalo apartment pusing lagi nyarinya dan belum tentu dapet yg deket kampus.
Sefta Ayu W
kak mau tanya, untuk semua dokumen harus ditranslate sama sworn translator? terus wajib punya sertifikat toefl?
annisayusrial
Haloo Sefta
Untuk dokumen-dokumen yang tidak ada versi English resminya, contoh transkrip bahasa inggris yg ga dikeluarin langsung sm univ, maka harus ditranslate sama sworn translator. Yap, wajib punya sertifikat kemampuan bahasa Inggris, seperti TOEFL iBT (bukan TOEFL ITP) atau IELTS.
Btw saranku kalo serius mau ke KAIST dan ada pertnyaan2 teknis terkait pendaftaran KAIST lebih baik nanya langsung KAIST-nya atau buka langsung website admissionya, karena khawatir ada perubahan atau ada update dari univ.nya yang aku ga tau.
Untuk lebih detailnya kamu buka web ini yaa:
http://admission.kaist.ac.kr/international/
Sefta Ayu W
maaf nanya lagi kak, waktu itu kakak ikut tes toeflnya yang diselenggarakan oleh siapa?
annisayusrial
Aku buat S2 pake IELTS, yang nyelenggarain British Council. Kalo TOEFL iBT coba buka web ini :
https://www.ets.org/bin/getprogram.cgi?urlSource=toefl&newRegURL=&test=TOEFL&greClosed=new&greClosedCountry=China&browserType=&toeflType=&redirect=&t_country1=group_Indonesia
aind anwar
Kak….
Klw utk bs dftr di kaist apa ada syarat minimal ipk
aind anwar
Kak .
Bs mnt alamta emailnya
annisayusrial
Mohon maaf karena alasan privasi saya tidak bisa berkorespondensi via email. Jika ada pertanyaan di blog ini ajaa yaa, biar yang lain yang punya pertanyaan sama juga bisa lihat. 🙂
Lia
Assalamualaikum
Kak mau tanya kalau mau mendaftar di KAIST diharuskan ya kak punya sertifikat habasa korea,,??
Mohon infonya kak
Lia
Assalamualaikum
Kak mau tanya kalau mau mendaftar di KAIST diharuskan ya kak punya sertifikat habasa korea,,??
Mohon infonya kak
Lia
Assalamualaikum kak
Kak mau tanya kalau mau daftar di kaist harus ada sertifikat bahasanya kak
Mohon infonya kak
Makasih
annisayusrial
Wa’alaikumsalam.wr.wb
Hai Liaa 🙂
Engga perlu sertifikat bahasa Korea, tapi sertifikat English. Untuk lebih lengkapnya buka website ini http://admission.kaist.ac.kr/international/
Selma Az-zahra
Kak maaf kalo misalkan kita coba beasiswa nya sekarang dan lulus masih 1 tahun lagi apa masih bisa?.
annisayusrial
Untuk KAIST diterima dulu, nanti automatically dapet beasiswa. Tapi untuk seterusnya beasiswa bisa tetep lanjut dengan mempertahankan IP tertentu, seingetku 3.0 dari skala 4.30.
Husnul Fajri Suhadi
Kak bisa kasih tau gak cara daftar di website nya? Soalnya saya agak kesusahan dalam proses pendaftaran nya hehe
annisayusrial
Haloo Husnul,
kesulitannya di bagian apa yaa? kamu daftar degree program atau exchange? Karena aku student exchange.
Ama
kakak mau tanya tentang persyaratan pendaftaran kaist perihal surat rekom, itu surat rekom minta dari sekolah asal, dinas, atau pemerintah?trims
annisayusrial
Haloo Ama,
surat rekomendasi dari sekolah 🙂
Nora Zenestry
kak boleh ngk minta email,atau sosmednya kk,,saya mw tanya2 gimana cr masuk ke KAIST kak,,
mohon bantuannya kk,,
terimakasih
annisayusrial
instagram @annisayusrial
Natasha ajeng
Kak bagi tips dong biar bisa ketrima di kaist? Oh ya kak aku udah follow ig kakak mohon di accept ya, ig ku @natashaajeng__, nanti aku mau tanya2 soal kuliah di kaist
annisayusrial
Hallo Natasha,
tips gimana yaa? Haha aku di KAIST cuma exchaange satu semester. Saranku bagusin aja di semua persyaratannya. Transkrip bagus, score bahasa Inggris bagus, dll. Terus kalo S2 dan S3 rencana penelitian sejalan dengan penelitian lab.:)
dhees
Halo kak, karena aku tahun ini ga lulus di kgsp tahap akhir, aku berniat buat apply kaist scholarship, tapi masih was-was sama allowance nya yang cuma 300k. kira-kira buat mencukupi butuh berapa won lagi ya kak perbulannya? Terima kasih..
annisayusrial
Haloo,
300 ribu-an tu ga cukup perbulan, biaya hidup di korea sekitar 700 ribu-1 juta won per bulan.
Martina
Kak mau nanya dong, kalo lulus beasiswa, kita sudah dibayar dalam segala hal kecuali tiket, uang makan, dan dormitory. Tapi untuk tuition fee, kita gk perlu kan kak, karna lewat beasiswa, yakan kak?
Thanks ka~
annisayusrial
Iya, kalau diterima KAIST ga ada tuition fee 🙂