Dari kecil, saya suka sekali melihat program-program TV Ramadhan yang menampilkan sejarah Islam dari berbagai belahan dunia. Dari siaran-siaran tersebut, saya jadi bercita-cita untuk mengunjungi negara-negara tersebut suatu saat nanti. Salah satu yang mermbuat saya takjub adalah keindahan Andalusia yang sekarang masuk wilayah Spanyol. Pada masa keemasannya, Andalusia menjadi magnet ilmu pengetahuan di Eropa. Bahkan kota Cordoba dikatakan sebagai city of light.
Berkesempatan sekolah di Jerman, membuat kesempatan berkunjung ke negara eropa lainnya menjadi lebih mudah dan murah. Bersama kedua teman saya, kami memutuskan untuk mencari tiket murah ke Andalusia. Ternyata ada tiket murah ke Seville menggunakan Ryan Air, tapi bukan dari Munich, melainkan dari kota kecil Memmingen yang masih sama-sama terletak di provinsi Bayern. Memang untuk bisa traveling murah kita harus sedikit memutar otak. Jadi kita harus membandingkan harga-harga dari kota yang berbeda. Dari Munich kami menggunakan Bayern Ticket ke Memmingen, kemudian dari Memmingen Aiport kami menuju Seville.

Bandara Seville
Ngomong-ngomong soal kota Seville, mungkin kota ini jarang terdengar di telinga orang Indonesia muslim, tidak sepopuler Cordoba dan Granada. Padahal jejak Islam di Seville yang masih wilayah Andalusia ini sangat terasa. Saat ini bahkan Seville menduduki peringkat keempat dalam hal jumlah populasi di Spanyol, sedangkan Cordoba dan Granada dianggapnya hanya kota kecil. Kami sendiri baru tau kota Seville setelah mencari tiket penerbangan.
Kami tiba di Seville siang hari, dan memutuskan untuk makan. Karena ini Spanyol, negara dekat laut yang terkenal dengan Seafood-nya, kami memutuskan untuk mencoba hidangan spanyol yang populer, yaitu Paella. Berdasarkan rekomendasi teman kami yang pernah ke Seville, kami direkomendasikan mencoba Paella, nasi seafood dengan tinta cumi. Porsinya sangat besar, saya memesan ini untuk porsi berdua dengan teman saya. Benar, rasanya enak. 😋

paella dengan tinta cumi di restoran perro viejo seville
Tidak jauh dari restoran, ada bangunan unik seperti jamur bernama Las Setas De Seville. Di bangunan ini terdapat museum, restoran, dan perkantoran. Karena letaknya yang tinggi, jadi bisa melihat pemandangan kota Seville.

Las Setas De Sevilla
Berjalan di sekitar pertokoan Seville, kami melihat patung anak perempuan yang sedang membaca. Karena terlihat ikonik, kami pun memutuskan untuk foto di situ. Jadi inget quote dari Plato, “Books give a soul to the universe, wings to the mind, flight to the imagination, and life to everything.”

anak perempuan membaca buku seville
Karena sudah sore dan lelah, kami pun memutuskan untuk istirahat di penginapan Samay Hostel. Kami memutuskan untukl istirahat dan bangun pagi-pagi besoknya untuk keliling tempat-tempat ikonik di Seville.

foto jalanan seville di depan Samay Hostel
Pagi hari sayangnya cuaca mendung. Pertama-tama kami memutuskan untuk ke Plaza de España Seville. Awalnya saya mengira bangunan ini istana. Ternyata bangunan ini relatif baru dibangun di abad ke 20 untuk acara pertemuan Spanyol dan negara-negara Amerika latin, lokasinya berada di depan Taman Maria Luisa yang terkenal. Tempatnya sangat luas dan ikonik, serta sering menjadi lokasi syuting film, salah satunya film Star Wars-Attack of the Clones.

Plaza de España Seville

Plaza de España Seville
Dari Plaza de España Seville, kami menuju Catedral de Sevilla. Sebelumnya teman saya yang sudah sering keliling Eropa mengatakan, bagaimana jika mengikuti tour dari guide lokal yang biayanya sukarela, terserah kita mau bayar berapa. Saya dan teman saya yang lainnya pun setuju. Guide lokal sepertinya bisa diandalkan untuk mengetahui termpat-tempat terbaik. Jadi sebelumnya, kami mencari di internet di mana tour guide lokal biasa berkumpul. Untuk di Sevilla berada di dekat Catedral de Seville. Bebeapa tour guide lokal ada yang harus kita booking dulu, khawatir turis-turis yang ikut tour ini terlalu banyak. Sedangkan di Sevilla tidak perlu booking terlebih dahulu, cukup menghampiri orang dengan payung berwarna orange atau warna-warni lainnya. Kurang lebih ada sekitar 15 orang yang bergabung untuk ikut tour lokal.

Catedral de Sevilla atau Masjid Almohad
Tour dimulai dari Catedral de Seville, yang merupakan gereja gotik terbesar di dunia. Di sini juga dimakamkan Christophorus Columbus. Dahulu pada masa kesultanan Almohad, Catedral de Sevilla ini adalah masjid, lalu pada masa raja Fedinand III, masjid ini diubah menjadi katedral. Minaret masjid pun dipasangi lonceng gereja.

La Giralda Seville atau minaret Masjid Almohad

Catedral de Sevilla atau Masjid Almohad
Dari katedral, kami menuju Torre del Oro atau pada masa Almohad dinamakan Burj Adh Dhahab atau menara emas. Menara ini digunakan sebagai menara militer untuk mengawasi dari serangan musuh. Adapun pada abad pertengahan masa pemerintahan raja Spanyol, menara ini digunakan sebagai penjara.

Torre del Oro atau Burj Adh Dhahab
Setelah Burj Adh Dhahab, kami menuju Alcazar atau al-Qasr al-Muriq yang pada masa kekuasaan Almohad dijadikan istana. Sampai saat ini bahkan istana ini masih dipakai oleh keluarga kerajaan jika datang ke Sevilla untuk beristirahat. Saya melihat istana-istana kekhalifahan Islam terlihat sederhana jika dibandingkan istana raja-raja Eropa. Konon memang kekhalifahan zaman dahulu mengajarkan untuk hidup sederhana, namun untuk rumah Allah harus dibangun dengan besar dan megah. Katanya sekali keluarga sultan mengenal kemewahan, kejayaannya akan menjadi kehancuran.

Royal Alcázar of Seville

Royal Alcázar of Seville

Alcazar Seville
Walaupun ada tambahan-tambahan arsitektur pengaruh katolik Spanyol, nuansa Islam masih terasa di istana ini. Di dindingnya banyak ukiran-ukiran kaligrafi Islam dan sangat indah. Tidak terasa sudah 800 tahun yang lalu, tapi interior dan bangunannya masih kokoh.

Kaligrafi di Royal Alcázar of Seville

Royal Alcázar of Seville
Salah satu ciri khas dari dari istana-istana orang Islam, taman-tamannya begitu luas, bahkan sangat kontras luasnya dibandingkan dengan istananya. Pengalaman saya mengunjungi berbagai istana di Eropa, bangunan-bangunannya memang sangat megah dengan interior yang super mewah, tapi taman-tamannya tidak begitu luas. Selain itu ciri istana-istana muslim adalah sistem pengairan dan irigasinya sangat tertata rapi dan air mancur-air mancur di mana-mana untuk tempat berwudhu dan mensucikan diri. Konon pada masa itu, taman-tamannya ditanami bunga-bunga dan buah-buahan, sehingga memberikan kesegaran dan keharuman untuk istana.

Royal Alcázar of Seville

Royal Alcázar of Seville

Royal Alcázar of Seville

Pohon jeruk yang banyak ditemukan di sepanjang jalan di Sevilla
Leave a Reply